Google secara resmi mengumumkan akan membolehkan para penerbit konten berita untuk mengatur batasan jumlah artikel yang bisa dibaca pengakses secara gratis, melalui mesin pencarian Google. Langkah ini hadir di tengah-tengah ramainya pembahasan media yang mengklaim mesin pencarian mengambil untuk dari indexing laman berita online
ChiefExecutive News Corporation, Rupert Murdoch, adalah salah satu yang paling keras mengkritik Google dan aggregator berita lainnya. Dia bahkan berpikir untuk menghapus konten surat kabar miliknya dari pencarian Google. Google kemudian berinisiatif mengeluarkan program pembatasan akses berita bernama First Click Free. Melalui program ini, aggregator bisa membuat indeks konten websitee, namun membatasi akses para peselancar dunia maya.
Awalnya, program ini membuat pengguna internet bisa mengakses artikel secara gratis pada klik pertama. sekarang, Google telah meng-update program tersebut sehingga penerbit bisa membatasi pengakses untuk mengakses tak lebih dari lima halaman per hari, tanpa berlangganan atau mendaftar.
Salam sukses.......
Hubungi Kami: J_Putra
Email: jptr273@gmail.com
wahhhhhhh...good info sobb...
ujung"nya duit neh.. makin mahal z bea ngenet bro heheh
mantabst pengetahuannya sob, thank's ya sob!!!
saya pengennya mas doyok tetep gratis mas
thx jay , info-nya,,
mantabh
apa google dah kehabisan duit yak wkakakas
Peritungan banget jadi orang, tuh rupert murdoch.Ga bakalan jadi miskin cuman gara2 beritanya diakses orang gratis kok. Mpe segitunya.