Butuh Jasa SEO hubungi kami disini

Tekanan tekanan hidup

Tekanan tekanan hidup - Perubahan situasi dan kondisi krisis global saat ini, membawa perasaan banyak jiwa menjadi gundah, khawatir, takut, emosi tinggi, dan tidak sedikit yang menjadi kebingungan akan kelanjutan kehidupannya di masa depan. Banyak orang yang kemudian sulit menggambarkan perasaan yang sesungguhnya yang sedang dialaminya, sehingga hanya menambah banyaknya pribadi yang mengalami tekanan-tekanan dalam hidupnya.

Namun, tidak sedikit pribadi yang mengalami perubahan dari tidak serius menjadi lebih serius dalam bekerja, lebih rajin dalam berjuang menjalankan usaha dan bisnis. Sebetulnya, ada dua pola tekanan – yang satu demikian cantiknya sehingga tidak dirasakan sebagai tekanan; dan yang satu lagi demikian menyiksanya sehingga merenggut seseorang keluar dari kenyamanan rumah tangganya dan menjadikan jalanan sebagai tempat tinggalnya.

Berikut adalah beberapa tekanan yang mungkin sedang menghimpit kita dari kebebasan yang semestinya

1. Tekanan Persepsi
Pelajaran dan tuntunan itu tampil dan ada se-nyata batu yang tergigit dalam kunyahan nasi, dan tidak untuk dipersepsikan selain sebagai yang telah terbuktikan.Tetapi persepsi kita – cara pandang yang dihasilkan oleh pendapat dan pengertian kita, sering membuat kita menerapkan pendekatan pada hidup, yang membuat kita berpacu kencang terbentur-bentur di jalan-jalan lingkar yang rumit, hanya untuk dipaksa masuk kembali ke jalan yang paling mendekatkan.Dalam kondisi seperti saat ini, banyak di antara kita yang memajukan persepsi masing-masing yang pada akhirnya menjadi sebuah ajang peperangan yang saling menjelekkan persepsi orang lain.

2. Tekanan Kebutuhan
Bila seseorang bisa sampai pada keadaan di mana dia tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, pasti ada hal-hal yang harus diperbaiki pada persepsi-persepsi, keputusan-keputusan, dan cara-caranya.Karena, kita sering membutuhkan yang tidak kita butuhkan, dan dengan keyakinan yang tidak mengerti, menafikan yang paling kita butuhkan.Dalam suasana krisis global seperti ini, banyak orang yang merasa berada dalam tekanan kebutuhan yang terjadi sebagai akibat tidak tegasnya terhadap pilihan-pilihan keputusan yang baik.

3. Tekanan Keinginan
Ada anggapan bahwa semakin banyak keinginan kita, akan semakin tinggi tingkat tekanan hidup kita. Itu tidak sepenuhnya benar. Karena tidak semua keinginan memberikan beban yang berat.Hanya keinginan-keinginan yang tidak didasari oleh nilai-nilai yang baik, yang akan menghasilkan pemaksaan-pemaksaan diri yang berat. Dalam perasaan dan kondisi yang menghimpit ini, kita sering meminta kepada Beliau Yang Maha Memiliki agar memenuhi seluruh keinginan kita dengan cara-cara yang tidak mendekatkan kita bagi terbagikannya izin dari-Nya untuk memenuhi

4. Tekanan Kewajiban
Kewajiban minimal kita hanya sebanding dengan kebutuhan dasar kita. Tetapi kita semua terdorong untuk mencapai tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari tingkat di mana kita berada sekarang, yang menghasilkan pembengkakan dari kewajiban-kewajiban kita.Sehingga kita membuat lebih banyak perjanjian. Kita terlibat dalam lebih banyak kesibukan dan keharusan.Berbagai tekanan yang melanda kita,mengkomposisikan perasan dan pikiran yang penuh sesak dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan.

5. Tekanan Umur
Ini adalah tekanan yang paling sering tidak kita rasakan, sampai saat di mana batasan-batasan umur menjadi aktif dalam mempermalukan keinginan-keinginan kita.Itu sebabnya kita membutuhkan pengingatan yang terus menerus mengenai keharusan untuk memaksimalkan upaya agar kita menjadi apa pun yang bisa kita capai, selama umur masih ramah membagi tenaga-nya kepada kita.Tekanan-tekanan itu begitu menghimpit kehidupan kita, yang membuat di antara kita yang merasa tak bebas lagi melangkah dalam menjadikan diri ini sebagaimana seharusnya menjadi. Langkah-langkah yang sebelumnya gagah, menjadi tertahan seakan-akan tidak ada lagi jalan dan cara lain untuk menuju pencapaian-pencapaian yang lebih baik di masa depan. Jika kita ikhlas dalam menjalani dan menerima semua yang terjadi dalam kehidupan ini,maka sebetulnya banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik untuk kita lebih berani berjalan.Mudah-mudahan pengertian ini dapat menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih berbahagia dalam kedamaian yang penuh kesyukuran.


JASA ARTIKEL: HUBUNGI Email kami di jptr273@gmail.com bagi bos yang membutuhkan JASA ARTIKEL BOLA yang berpengalaman di bidangnya. terimakasih
Informasi Pemasangan Iklan:
Hubungi Kami: J_Putra
Email: jptr273@gmail.com

11 komentar:

  • kalau hidup yang dijalanin aja.. yang penting bersyukurnya...

  • Memang manusia gag pernah puas dgn apa yg didapat, inginnya yg lebih dan lebih,...

    mencintai apa yang ada,...dan mensyukuri apa yg telah didapat,...apa yg udah Tuhan ke kasih ke kita ajah,...!!!

  • mari kita hadapi semua tekanan, dengan lapang dada, sabar dan ikhlas

    moga kita smua termasuk pribadi orang yang bersyukur, amiiin

  • seharusnya jangan di fikirkan banget soal tekanan2 itu,lebiah baik kita cari solusi dari tekanan itu sendiri

  • Keren artikelnya sob...

    Begini ya, menurut pendapat saya, kalau saya boleh mengartikan tekanan sebagai masalah...

    Baik tidaknya manfaat sebuah masalah tergantung persepsi kita terhadap masalah itu sendiri. Maksud saya apakah kita memandang masalah itu sebagai beban atau tekanan atau hambatan atau apapun yg negatif, ataukah kita berada di posisi yang memandang bahwa masalah itu sebagai sebuah tantangan yang oleh karenanya kita bisa semakin terpacu untuk meraih KESUKSESAN HIDUP yang kita impikan...

    Jadi disini persepsi yg berperan penting, seburuk & seberat apapun tekanan atau masalah yg sedang kita alami, akan terasa sedikit ringan dengan persepsi kita yg positif terhadap masalah itu.
    Ada satu kalimat bijak, kurang lebih seperti ini:
    Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan disetiap kesempatan, sedangkan orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.
    Yang membedakan orang yg pesimis dgn orang yg optimis adalah persepsi.

    Jadi, apapun yang sedang dan akan kita alami, hati2 dengan persepsi kita. Karena bisa jadi, persepsi kita itulah awal keberhasilan kita dalam meraih KESUKSESAN HIDUP.

    Demikian sedikit pendapat saya.
    Makasih sudah berbagi sobat...
    Sukses Selalu ya :)

  • Enjoy ajjah...!!

  • buat hidup mengalir seperti air... apa adanya... insya allah akan lebih terhindar dari tekanan...

  • tekanan hidup emang berat.
    tergantung gmana kita jalani aja.
    jangan terlalu di simpan dalam hati

  • Emang hidup tuh penuh dengan beban.
    anggap aja tuh tantangan.
    di ambil hati ntar malah kita yang larut dalam kebingungan

  • klo gw seh santai aja, belanda masih jauh!!

  • tekanan..tekanan..
    wah, susah ya kalo hidup dalam tekanan.
    tapi henny sudah mengalaminya. kuncinya : enjoy aja!

Post a Comment

LIGA INGGRIS

LIGA SPANYOL

LIGA ITALIA

LIGA PRANCIS

LIGA JERMAN

LIGA CHAMPIONS